Dalam upaya memperkuat kompetensi pendidik di era digital, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah menggelar kegiatan Training of Trainers (TOT) bagi calon pengajar pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (AI) khusus untuk jenjang pendidikan dasar. Kegiatan ini berlangsung selama lima hari, mulai tanggal 31 Mei hingga 5 Juni 2025, di Hotel Claro Makassar, Sulawesi Selatan, dengan diikuti oleh puluhan guru perwakilan dari berbagai provinsi di wilayah Indonesia Timur.
Kegiatan TOT ini bertujuan untuk menyiapkan tenaga pendidik yang mampu memahami dan mengajarkan dasar-dasar koding dan konsep kecerdasan artifisial kepada siswa SD dan SMP. Kurikulum pelatihan mencakup pengenalan konsep berpikir komputasional, pemrograman sederhana (unplugged maupun berbasis aplikasi), serta pemahaman awal tentang bagaimana kecerdasan buatan bekerja dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam sambutan tertulis yang dibacakan pada pembukaan kegiatan, Menteri Pendidikan, Prof. Abdul Mu’ti, M.Ed., menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya TOT Calon Pengajar Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial Batch 5 di Makassar. Ia menekankan bahwa transformasi pendidikan di Indonesia tidak dapat terlepas dari perkembangan teknologi digital. “Kita hidup di era di mana kemampuan berpikir kritis, logis, dan adaptif terhadap teknologi menjadi bagian tak terpisahkan dari kompetensi masa depan. Oleh karena itu, pengenalan koding dan kecerdasan artifisial sejak pendidikan dasar bukan sekadar inovasi, tapi sebuah kebutuhan,” ungkap Prof. Abdul Mu’ti.
Beliau juga menegaskan pentingnya peran guru dalam membimbing peserta didik agar tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta solusi berbasis teknologi yang beretika dan bermanfaat. “Saya percaya, guru yang terlatih akan menjadi agen perubahan yang mampu menumbuhkan literasi digital dan daya cipta generasi muda Indonesia. Kegiatan TOT ini adalah awal dari langkah besar menuju pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan zaman,” tambahnya.
Di akhir sambutannya, Menteri Abdul Mu’ti mengajak seluruh peserta untuk tidak hanya menjadi pembelajar yang aktif selama pelatihan, tetapi juga menjadi penggerak yang menyebarluaskan pengetahuan dan semangat pembelajaran digital di sekolah dan komunitas masing-masing.
Selama pelatihan, para peserta mengikuti sesi teori dan praktik yang dibimbing oleh para ahli dari institusi pendidikan tinggi dan praktisi teknologi. Materi yang diajarkan disusun secara kontekstual dan menyenangkan, sehingga mudah diadaptasikan dalam pembelajaran di kelas.
Salah satu peserta, Agus Buchori, S.Pd. , guru kelas SD dari Kabupaten Pasangkayu, menyatakan antusiasmenya terhadap kegiatan ini. "Kami diajarkan cara mengajarkan koding dan AI dengan metode yang ramah anak dan menyenangkan. Ini sangat membuka wawasan kami sebagai guru untuk mendidik anak-anak lebih kreatif dan adaptif terhadap teknologi."
TOT ini juga ditutup dengan sesi penyusunan rencana tindak lanjut (RTL) yang akan menjadi panduan implementasi pembelajaran koding dan AI di sekolah masing-masing. Para peserta yang lulus TOT nantinya akan menjadi pelatih bagi guru-guru lain di wilayahnya, memperluas dampak positif dari program ini.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan pendidikan dasar di Indonesia semakin siap untuk memasuki era pembelajaran digital, dan siswa dapat mengembangkan keterampilan abad 21 sejak dini.
Post a Comment for "TOT Batch 5 Calon Pengajar Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial untuk Pendidikan Dasar Digelar di Hotel Claro Makassar"